Friday, April 1, 2011

awas sperma rosak....

 Kisah ketidaksuburan pada lelaki lebih banyak ditemukan pada perokok. Salah satu penyebabnya diduga adalah karena rokok mengganggu kemampuan sperma dalam membuahi sel telur. Demikian menurut penelitian yang dilakukan team peneliti dari Universitas Buffalo, Amerika Serikat.

Dalam kajiannya, peneliti membandingkan sperma dari 18 perokok dan bukan perokok. Dalam pemeriksaan di laboratorium diketahui bahwa sperma para perokok kurang mampu menempel pada sel telur, padahal ini merupakan langkah penting dalam pembuahan.

"Terjadi penurunan kemampuan sperma untuk membuahi, khususnya pada lelaki perokok berat," kata peneliti Lani Burkman PhD. Lelaki perokok juga harus mewaspadai risiko kerusakan DNA pada sperma yang berpengaruh pada cacat janin. "Lelaki yang perokok sebaiknya memeriksakan spermanya pada dokter andrologi atau langsung berhenti merokok," katanya.

Dalam penelitian tersebut, seluruh responden dalam kelompok perokok terbiasa merokok empat batang dalam sehari. Rata-rata mereka sudah menjadi perokok lebih dari 15 tahun.

"Seperti sel lainnya dalam tubuh, sperma manusia juga membawa reseptor dari nikotin, yang berarti mereka mengenali dan merespons pada nikotin," kata Burkman. 

Nikotin dari rokok juga dapat mengurangi jumlah sperma dan menurunkan aliran darah ke penis yang boleh menyebabkan mati pucuk. Pada studi sebelumnya di laboratorium, sperma yang terpapar nikotin mengalami berbagai jenis perubahan yang sangat memengaruhi fungsi reproduksi.


Makin Ngebul, Makin Sempit Arteri


Kebiasaan merokok, apalagi bila dilakukan terus menerus, menyebabkan pengerasan arteri berlangsung lebih cepat. Dengan kata lain, setiap batang rokok yang diisap akan menambah kaku dinding arteri. Hal ini akan berujung pada serangan jantung dan stroke.

"Pada usia tertentu arteri memang cenderung akan mengeras. Namun pada perokok, pengerasan ini menjadi lebih cepat," kata Dr.William B.Borden, ahli pencegahan penyakit kardiovaskular dari Weill Cornell Medical Center, Amerika. 

Dalam penelitiannya, Borden dan teamnya meneliti lebih dari 2000 orang dewasa di Jepun selama lima tahun. Diketahui pengerasan arteri per tahun terjadi lebih cepat pada perokok dibanding bukan perokok. Perokok berat dan kategori sedang mengalami percepatan dua kali lipat dibanding bukan perokok.

"Makin banyak rokok dihisap, makin cepat arteri mengeras tiap harinya," kata Borden. Selain pengerasan arteri, merokok juga membuat pembuluh arteri mempunyai lebih banyak timbunan plak. Ini disebabkan karena asap rokok punya kecenderungan meningkatkan penggumpalan sel-sel trombosit.

Dr.David Vorchheimer, ahli kardiologi dari Mount Sinai Medical Center menjelaskan, pengerasan arteri merupakan perubahan yang paling awal dan paling halus dalam tubuh para perokok. "Selama bertahun-tahun para perokok tidak akan merasakan kesannya dan merasa tetap sehat. Itu sebabnya risiko penyakitnya masih boleh dicegah dengan berhenti merokok," paparnya.

Para ahli mengatakan hasil studi ini seharusnya boleh dijadikan argumen para dokter untuk menyuruh pasiennya berhenti merokok. "Harus dipahami bahwa proses pengerasan arteri bersifat kumulatif. Meski sudah terjadi pengerasan, masih ada kesempatan untuk memperbaikinya, yakni dengan berhenti merokok," kata Vorchheimer.

No comments:

Post a Comment